_

_

Wednesday, June 25, 2014

my FICTION || Eps: 01 | Isn't My Mr Perfect

 #01 Who are you?
written by : ayufitriyanikr ||

Dikawasan Jakarta Selatan, tepatnya di salah satu kantor manajemen artis ternama ibukota, ada sebuah ruangan khusus untuk calon pelamar kerja disana. Dan didepan sebuah ruang kantor pojok kiri adalah ruang khusus untuk menunggu. Dan disitulah sosok gadis tengil, ingusan menunggu perlahan tapi pasti kapan tiba pukul 09.00 pagi datang, ia terus menanti. Ia terus saja memandangi jam tangan pinky-nya di pergelangan kiri tangannya dan untuk sesekali ia melirik ke kaca depan ruangan kantorlainnya untuk sejenak merapihkan diri dan penampilannya. Dan sering-sering membuka INBOX SMS di ponselnya yang padahal sama sekali tidak ada seorangpun yang mengiriminya pesan teks.
   "Apa iya aku datang kepagian?" Sinta terus saja mengomel sendiri dan terus saja memandangi jarum jam tangannya kapan tiba saatnya bergerak dari pukul 07.37 AM menuju angka 9 dan 12 ? kapan coba?! (Nah lho !)
*TENG !* "Gue harus ambil inisiatif nih !" Kesal Sinta sambil berusaha berfikiran tenang.
   "Bagaimana ya caranya?"
   "Ah !" pasrah Sinta, di tempat duduknya.

 Pukul 08.00 AM, akhirnya sinta dapat sedikit tersenyum lega.
   "Alhamdulillaah ya Allah, " dan reflek tanpa ia sadari tangannya menulis SMS untuk mamanya.
    "Mama, do'ain Sinta ya. Semoga hari ini Sinta dapat bekerja disini, Amiin :)"
   "Ya sayang, sukses ya ! Mama sayang you." Itulah balasan SMS mama ke Sinta setelah pukul 8.00 lewat 15 menit
 Dengan motivasi dirinya yang luar biasa, ia coba menulis SMS untuk seseorang.
   "Boy, ... can you please pray for me, today !----
   ---I need your support because today's my first  interview to getting job after 2 and half years I never doing.
  My heart beats more faster you know !
   ---Huh !!! I din't know what will happen to me after this,"
     "Boy, ... I like you such as my friend :D"
 Belum sempat to send SMSnya itu, Sinta dikejutkan dengan paras cantik, tinggi, putih, semampai, dan elegant dan dirinya hanya bisa terdiam kagum.
   "Oh, cantiknya ! She's so beautiful !" Dan perempuan itu pergi melalui Sinta dengan nyata.
   "Ya Tuhan, tadi itu model khan? super model kan? Ya Tuhan It's not dream this is real life."
  Sinta merasa girang-girang bahagia dengan pertemuan pertamanya dengan super model terkenal Indonesia aneka produk kecantikan
   "Prisca Silvana." ucapnya dengan senyum riang.
   "Ooh, aku lupa minta foto dengnnya !" Sintapun bertekad bulat kotak persegi lingkaran untuk dapat berfoto bersama dengan dia dan membuntuti Prisca. Iapun pergi dan naik ke atas tangga lantai diatasnya. Tetapi sesampainya di tempat, ia kehilangan jejak sang super model tersebut, "Oh !"
   "Ya Allah parfumnya menyengat aku bingitz, wangi segarnya masih terasa banget. So Lucky I am to met unconditionaly with her, So lucky I am came over here earlier, ha ha." Sinta-pun melirik kekanan dan kekiri seperti layaknya anak sekolah menyebrang jalan raya protokol tanpa dampingan orang dewasa disampingnya, Dan ia memutuskan untuk pergi ke Toilet saja.
  Selepas 5 menit kemudian Sinta keluar dari Toilet ingin kembali menuju lantai bawah tetapi di ruang kantor 543, keluar seseorang yang tak sengaja menabrak Sinta dan sedikit membuat Sinta kesal padanya.
   "Mas, kalau jalan hati-hati dong, jangan asal tabrak orang aja !"
   "Oh sorry mbak ! Mari saya bantu !" tawarnya berbaik hati dan tidak sombong.
   "Gak usah ! Minggir ah !" Sinta pasang tampang acuh tak acuh, bersikeras untuk JAIM total (ha ha ha ha)
   Setelah ia mengamati pria yang memakai kacamata tebal dengan balutan lipgloss pink di bibirnya, pakai school bagpack layaknya seorang pelajar sekolah menengah. Dan dengan beraninya Sinta menatap matanya dan berkata, "Kamu pasti karyawan baru disini kan?? Hah? Makanya boss kamu yang ada di dalam ruangan itu marah sama kamu dan kamu kesal padanya kan?! pancing emosi Sinta padanya berlanjut
   "Rambut kamu rapi, penampilan oke, apa yang kurang ya? mungkin...."
   "Maaf mbak, saya tidak ada waktu. Saya harus pergi !" Potong pemuda itu sopan
   "Heh, mau pergi kemana kamu? Kamu tidak bole lari dari tanggung jawab dong !" Ucap Sinta asal ceplos dan tak sengaja menarik tangan pria itu dan ia tak mengetahui bahwa sebagian karyawan sudah berdatangan di kantor tempat tersebut.
  Dan sebagian dari perempuan bergosip pada perempuan yang lainnya, mencibir ucapan Sinta yang sekedar 'ucapan ringan' bertengkar pada pria itu.
   "Sorry girl, saya ada important things to do, please let me go from your trouble !" Pria itu memohon damai.
   "Oke"
   "Thank you, mmmmuach !" Pria itu memeluk Sinta dan mencium pipi kirinya dan dengan segera ia memberikan deretan nomor ponselnya.
   "Hei ! Who are you. So dare you do that to me !!!!" Sinta pun bertanya aneh pada pria itu. Wajar  dong !
   "Vino, panggil saja Vino, Ok!" Setelah mengetahui nama pria tabrakan tadi, Sinta kemudian kembali ke tempatnya semula yang berada di lantai bawah.
Sekarang pukul 08.42 AM
   "Sebentar lagi ruangannya di buka untuk interview."  Senang Sinta. Dan karena penasaran, ia melihat Name Card plus nomor ponselnya yang diberikan oleh pemuda tabrakan tadi, Vino.
   "He he he he, kalau aku kenal sama orang dalamnya pasti dia bisa bantu aku masuk." Ucap Sinta dalam hati.
  Sinta memang mendapat undangan Interview dari perusahaan ini. Ia datang sangat awal untuk tes wawancara ini dan lain lain.
  Dan pukul 10.20 AM, Sinta keluar dari ruangan wawancara itu dan tak sengaja bertabrakan dengan seorang Bintang terkenal didepannya. Mata Sinta tak berkedip melihat wajah ganteng sosok artis idola semasa High Schoolnya itu berdiri secara nyata didepannya, sekarang, saat ini, ketika ia telah beranjak dewasa menjadi gadis dewasa yang masih meremaja-lela ha ha ha ha :D :)
   "Hallo?" tanya Bintang tersebut pada Sinta, penuh kebingungan.
   "Kamu kan, kamu kan artis, my idol star, kamu......." ucapan Sinta terputus-putus karena masih merasa kekagumannya yang luar biasa 101% dan kini ia masih berada dalam rahmat dan lindungan Yang Maha Esa dan dengan didorongkan oleh keinginan yang luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka...
   "Stop menghafal pembukaan UUD 45 Sinta, please !" Sinta mencoba mengendalikan dirinya yang hendak roboh karena kemiringannya mirip dengan posisi Menara Condong, salah satu dari 7 keajaiban dunia. Nah, kalau dia mengidap syndrome salah satu dari keajaiban-keajaiban cinta (ck ck ck ck)
   "Yes, My name is Samuel Antara and I am sorry, Do you know me?" tanya Sam memandang kearah mata Sinta langsung.
(kalau Sam nanya ke aku, aku bakal jawab ya, pastilah siapa yang tidak mengenali dirimu, sambil aku pasang senyum imut :)) Nah  kalau Sam yang bertanya langsung kepada Sinta (ya, I don't know :D)
  Dan Sinta diam saja, terkagum kagum pada Sam, lihat saja kini pipinya memerah malu. Membisunya Sinta kini membuat Sam ask something to her again, "Who are you?"



[to be continue...]


No comments:

Post a Comment